Monthly Archives: February 2023

Dua Puluh Empat

Halo, Dunia!

Sudah tanggal sembilan di bulan ke dua saja. Kenapa waktu rasanya cepat sekali berlalu, ya? :”)

Menulis setiap akhir hari di tanggal sembilan Februari sudah menjadi ritual wajib tahunanku. Sebagai bahan evaluasi, dan bicara sama diri sendiri. Sudah sejauh apa aku melangkah? Sudah sampai mana? Dan rasanya aku akan tetap menulisnya sampai beberapa tahun yang akan datang.

Selama menjadi ‘manusia 23’ selama satu tahun kebelakang sepertinya ada banyak hal yang aku lewati. Awal tahun ke 23, aku mulai menemukan rutinitas baruku. Menjadi mahasiswa baru di tempat yang lama. Anehnya, terkadang aku sering kali merasa asing di lingkungan lama karena banyak orang ‘baru‘. Tempat yang sama gak lagi terlihat sama. Tapi memang sudah seharusnya seperti itu, bukan? Manusia memang ditakdirkan untuk datang dan pergi, dan akan selalu seperti itu. Iya kan?

Satu tahun terakhir juga sering kali aku merasa tertinggal. Karena, di mataku, semua orang yang pernah aku kenal mulai menjadi asing, berubah dan berkembang, rasanya hanya aku yang tetap sama, gak berubah sedikitpun, gak kemana-mana. Iya, aku paham betul kalau hidup bukan tentang perlombaan dengan orang lain. Tapi sepertinya ini juga yang sering mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Si-paling-insecure, sering gak sengaja melihat perkembangan orang lain (yang tentunya membuatku ikut senang dan bahagia), tapi di sisi lain juga membuatku bertanya pada diri sendiri, “kalau aku gimana?“. Itu gak baik sih, sejujurnya.

Yuk bisa yuk tahun ini dikurangin insecure nya, Za :”)

Di tahun ke 23 juga kalau diingat-ingat ternyata aku banyak menangis. Sering kali merasa berat dan banyak pikiran, sampai gak sadar kalau sudah menangis lama sendirian. Pura-pura kuat padahal sebenarnya nggak. Pura-pura gak ada masalah, padahal sebenarnya sedang tidak baik-baik saja.

Sejujurnya ulang tahun sudah gak begitu istimewa lagi buatku. Malah menjadi pengingat kalau akan ada banyak tanggung jawab baru yang menanti. Tapi, memang tidak bisa disangkal, ucapan selamat dari keluarga dan teman juga membuatku bahagia. Bukan karena ulang tahunnya, tapi karena setidaknya masih ada yang peduli :”)

Oh iya, hari ini aku bawa brownies kukus ke kelas (sebenarnya ibuku yang bawa ke kost, katanya biar bisa dibagi di kampus), dan akhirnya aku bagikan ke teman-teman sekelas (dan kelas sebelah), walau baru bisa berbagi sedikit, tapi tetap bersyukur dan senang bisa berbagi. Beberapa memberi selamat, ada yang malah ngasih pocky (katanya kebetulan bawa banyak, kan jadi enak, haha), ada juga yang kaget dengan umurku -yang ternyata (katanya) masih muda (padahal tetep aja tua), dan ada juga yang mendoakan. Terima kasih, mas, mbak!

Hari ini juga cukup menyenangkan. Di tengah kelas kontrol robas tadi aku dipanggil ke lab, terpaksa ikut menyambut anak-anak TPB yang kunjungan ke lab. Selalu senang setiap jadi pengisi kunjungan, karena jadi teringat lagi alasan kenapa aku suka bidang ini, yang sering kali aku lupa dan malah hilang arah. Terima kasih, Lab! Hehe.

Hari ini juga ditutup dengan nonton film bareng Teh Masi di ujung berung (yang memang sudah aku niatkan buat ditonton saat ulang tahun), Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Biar sekalian pulang.

Tapi, ternyata perjalanan sebelum nonton sudah lebih capek dari nonton film nya sendiri. Dari drama dadakan pilih jadwal tiket, kejebak macet sambil kehujanan, kena asap bus dan suara sirine ambulan tapi gak bisa kemana-mana, sampai akhirnya terlambat nonton setengah jam, dan akhirnya malah gak dapet feel nontonnya karena udah capek duluan.

Sungguh perjalanan yang jauh, mending gak usah pulang.

HAHAHA. Bercanda.

Kalau ada waktu dan niat jadi pengen nonton lagi dengan tenang. Karena sejujurnya alasan mau nonton film ini adalah mau numpang nangis.

Jadi, minggu depan mungkin bakal nonton lagi deh :”)

Oke, sepertinya sudah mulai curhat gak penting.

Mari kita kembali ke tulisan dua puluh empat.

Kalau ditanya apa saja yang aku inginkan di tahun ini, mungkin akan aku sebut banyak hal, dan sepertinya terlalu banyak (terlalu tidak penting juga), ya walaupun penting atau tidak gak akan jadi masalah juga sih, toh aku doang yang baca. Manusia memang paling suka menuntut banyak hal, bukan? Masalah terkabul atau tidak, itu urusan yang di atas.

Tapi, yang jelas, kalau boleh merencanakan, di tahun ke 24 ini aku ingin menyelesaikan perjalanan #collegecoaster season 2 dengan baik. Iya, aku ingin lulus, dan bisa bawa ibu ayah melihatku wisuda di Sabuga. Itu harapan terbesarku tahun ini, menyelesaikan ini semua di akhir tahun nanti, dan paling tidak bisa ikut wisuda April 2024 (aamiin).

Di tahun ini juga aku harap bisa lebih jujur pada diri sendiri dan orang lain. Lebih bisa menerima di saat diri memang lagi gak baik-baik aja. Ingin bisa lebih mengatur emosi dan waktu juga. Semoga.

Ah iya, satu lagi harapanku tahun ini. Ingin memperbaiki hubungan sesama manusia dan sosial. Mengenal keluarga lebih dekat. Bertemu lebih banyak manusia, baik kawan lama, baru ataupun orang asing. Ingin belajar membuka hati diri dan mulai menerima kesempatan atau orang baru. Siapa tahu jodoh? *lah

Karena kita gak pernah tahu kalau belum mencoba, kan?

Dan gak terasa, ternyata sudah lebih 10 menit dari tanggal sembilan, jadi mari kita akhiri tulisan dua puluh empat di sini. Semoga banyak kejutan baik di tahun ini!

Sampai jumpa di sembilan Februari tahun depan!

Aku, manusia yang masih banyak kurangnya :”)

See ya!