Monthly Archives: July 2020

Diam-Diam

Halo, sudah lama aku tak menyapa.

Bukan. Bukannya aku berniat untuk sembunyi, hanya tak ingin memberi kabar saja. Aku masih aku yang biasa, menjalani kehidupan dengan baik, hanya saja aku rasa dunia tak perlu tahu segala hal tentangku. Terlalu banyak memberi kabar justru membuat dunia ini tak lagi menyenangkan. Benar kan?

Mau ku beri tahu sebuah rahasia?

Sejujurnya, aku tidak suka menanyakan kabar secara langsung pada seseorang. Kau tahu kenapa? Bukan karena tak ingin tahu, bukan karena tak peduli, tapi itu karena tanpa bertanya pun aku sudah mengetahuinya.

Tahukah kau, tak ada hal yang lebih menyenangkan dari mengamatimu dalam diam.

Aku tahu, itu sedikit menyeramkan. Diperhatikan seseorang dari jauh, yang ikut tersenyum saat melihatmu bahagia, ikut tertawa dengan berbagai postingan lucu yang au bagikan, turut bersedih saat kau kecewa, dan khawatir saat kau dalam masalah. Seseorang yang hanya mengamati dari jauh tanpa pernah bertanya dan melakukan sesuatu yang lebih dari itu.

Tapi, selama seseorang itu tak memaksa masuk dan mengganggu, selama kau tak mengetahuinya, itu bukan sebuah kejahatan, kan?

Kamu harus tahu, tak ada hari yang aku lewatkan tanpa menunggu kabar baru darimu. Entah sekadar celotehan ringan, interaksi dengan temanmu, diskusi soal isu-isu terkini, ataupun lagu-lagu yang kau bagikan.

Ah iya, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan tentang lagu-lagu itu. Lagu-lagu yang sama sekali belum pernah aku dengar sebelumnya. Tapi lucunya, beberapa lagu itu sekarang masuk ke playlist ku, karena entah bagaimana caranya, aku malah jadi menyukainya. Selera musikmu unik. Lagu-lagu itu bagus dan membuatku semakin sadar bahwa masih banyak yang tidak aku ketahui tentangmu. Mendengarkan lagu-lagu itu membuatku ingin mengenalmu lebih jauh lagi. Aku sadar betul kalau itu terlalu menuntut. Tapi sedikit berharap tak salah kan?

Satu lagi rahasia yang aku harap kau tahu, tapi juga takut kau ketahui.

Aku selalu penasaran dengan setiap pesan, tulisan, atau update kehidupanmu di sosial media. Tapi aku terlalu malu untuk mengakuinya. Setiap muncul cerita baru yang kau bagikan, aku selalu menerka-nerka apa isinya, tapi tak mau terlalu cepat membukanya. Aku takut kalau hanya aku yang terlalu bersemangat. Khawatir terlalu ‘terlihat’. Seperti pencuri kecil yang takut ketahuan pemiliknya. Kamu harus tahu, terkadang aku menunggu dulu tiga sampai empat jam sebelum membukanya. Biar tidak terkesan terlalu bersemangat – padahal memang iya. Haha.

Kalau dipikir lagi, aku terlihat menyedihkan ya?

Tapi tahukah kau kenapa aku melakukannya?

Aku takut kalau hanya aku saja yang terlalu berharap.

Iya, aku takut kalau semua ini hanya ilusi yang aku buat sendiri. Makanya aku memilih untuk diam, tetap memerhatikanmu dari kejauhan, namun belajar untuk mengurangi rasa harap sedikit demi sedikit. Dengan begitu, jika suatu saat nanti hal yang aku takutkan terjadi, aku harap aku masih bisa memandangmu seperti saat ini. Agar jika hal itu terjadi, aku tidak membencimu.

Karena mengamatimu dari jauh adalah pilihanku sendiri.

Bukankah bintang memang terlihat jauh lebih indah jika dipandang dari kejauhan?

Bandung, 12 Juli 2020